Rabu, 10 Juni 2009

Metode Trachtenberg

Metode cepat matematika dasar Trachtenberg ini sering juga disebut "Stenografi Matematika". Metode ini hanya memerlukan kemampuan menghitung dari satu sampai sebelas, meniadakan pembagian panjang seperti yang kita kenal, menghilangkan daftar perkalian. Berdasarkan jumlah 'kunci' yang sederhana, metode ini mudah dikuasai dan membawa serta keuntungan berupa kecepatan lebih besar, kemudahan dalam menangani bilangan dan ketepatan yang makin meningkat. Perhitungan matematika dapat diselesaikan dalam wajtu kurang dari 30% dari biasanya. Dan metode ngan sistem pengecekan cepat ini menjamin 99% dalam ketepatannya. Dalam kegunaannya, seperti dinyatakan dalam suatu majalah pendidikan, "sistem kilat matematika dasar ini dapat membuat setiap orang dewasa biasa menjadi kalkulator yang sangat terampil, cepat dan tepat.

Jakow Trachtenberg, pendiri Institute matematika di Zurich, Swiss, dan pencipta sistem baru aritmatika, mempunyai keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan 'potensi berhitung yang tiada taranya'. Trachtenberg adalah seorang insinyur lulusan Institut Teknologi Pertambangan di St. Petersburg, Rusia.

Menguadratkan

Bilangan dua angka
Tidaklah sukar untuk menemukan kuadrat dua angka seperti 73. kita dapat langsung mengalikannya seperti biasa. Tetapi sekarang kita akan mengembangkan cara yang lebih cepat. untuk mendapatkan hasilnya.
Jenis bilangan khusus pertama. Ini adalah bilangan yang berakhir dengan angka 5, seperti 25 dan 35. kita dapat seketika menuliskan kuadrat bilangan seperti itu :
  • Dua angka terakhir pada kuadrat itu selalu 25. Dalam menulis kuadratnya, tulislah lebih dulu 25 dengan ruang kosong didepannya. kuadarat 35 ialah....25
  • Untuk menemukan angka didepan 25, kalikan angka pertama dari bilangan dengan angka berikutnya yang lebih besar. Dalam hal ini 3 dari 35 dikalikan dg 4, terdapat 12. Kedua angka itu lalu tempatkan didepan 25. jawaban soalnya kuadrat 35 adalah 1225.
dalam hal bilangan 65, kita dapat berpikir seperti di bawah ini :
6 5
(6x7) |
42 25
jawabannya : 42 25


Jenis bilangan khusus kedua. Ini adalah bilangan yang angka puluhan 5 seperti 56.
  • Dua angka terakhir pada jawaban ialah kuadrat angka terakhir bilangannya. Dengan bilangan 56 akan terdapat....36, karena 6x6=36
  • Dua angka pertama pada jawaban adalah 25 ditambah angka terakhir dari bilangan itu menjadi 25 + 6 +=31. Dan jawabannya adalah 3.136
Jika angka terakhir pada bilangannya kebetulan kecil, seperti pada bilangan 51, angka 1 juga dikuadratkan. Tetapi karena hasilnya harus memberikan dua angka terakhir pada jawaban, maka angka satu itu lalu ditulis 01 :
5 1
(5x5+1) |
26 01
Jadi jawabannya ialah 2.601

Sekarang kita teruskan pada bilangan yang umum, tidak terbatas pada jenis khusus apapun. Namun kita masih dapat menggunakan dua hal dalam jenis khusus tadi ditambah mengunakan produk silang. Ini diperoleh dengan saling mengalikan kedua bilangannya. Dalam menguadratkan 32, misalnya, hasil kali silangnya adalah 3 x 2 = 6
  • Kuadratkan bilangan paling kanan :
3 2"
||
4
karena 2 x 2 = 4
  • kedua bilangan saling dikalikan dan hasilnya kalikan 2. Jadi 3 x 2 = 6, dikali 2 jadi 12
3 2"
||
*2 4
, angka 1 di depan 2 dismpan dulu
  • kuadratkan angka pertama pada bilangannya
3 2"
||
10*24 ,
3 x 3 = 9 tambahkan angka 1 yang disimpan tadi shg menjadi 10

jawaban dari kuadrat 32 adalah 1.024

silakan coba pada angka yang kalian inginkan!


sumber : terjemahan bebas dari The Thachtenberg Speed System of Basic Mathematics dan saduran dari Ann Cutier dan Rudolph McShane

Rabu, 27 Mei 2009

Kiat Sukses Wanita Karir

Hidup sebagai seorang wanita tak pernah lepas dari cinta dan pekerjaan serta kewajiban di kehidupan sehari-hari. Kadang, hanya salah satu yang bisa mendominasi hal yang lain. Saya akui, menerapkan ketiganya agar selalu sejalan dan berdampingan memang hal yang tidak mudah. Tetapi bukan hal yang mustahil jika kita mau berusaha. Berikut ini beberapa hal yang ingin saya bagikan bagi wanita yang pernah mengalami hari-hari yang buruk, ingin tampil oke dengan perasaan luar biasa serta berprestasi di tempat kerja ( Malcolmn Levene & Kate Mayfield.2004) :

1.Nyatakan kebutuhan akan perubahan
Kamu perlu melakukan sesuatu yang dirasa perlu dan wajib kamu ubah. Sesuatu yang kamu pikir sudah seharusnya, belum tentu sesuai dengan kebutuhanmu. Teliti lebih cermat hal-hal pada dirimu. Bisa saja ada hal yang biasa, padahal sungguh 'luar biasa' yang luput dari perhatianmu.

2.Kenali dan hindari penghambat yang membuatmu sulit meraih cita-cita

3.Kesiapan adalah tanda seorang profesional
Hidup setiap hari harus selalu penuh kesiapan. Kapan dan apapun yang terjadi, hendaknya tak membuat kita shock bahkan down.

4.Pelajari cara untuk mendelegasikan dengan melepas rasa takut.
Kita harus berani melakukan segala sesuatu tanpa membiarkan rasa takut menghantui setiap langkah yang akan kita ambil. Karena hal ini akan menjadi penghambat kemajuan kita.

5.Jangan pernah meremehkan kekuatan komunikasi
Terhadap atasan, bawahan ataupun teman sejawat, kita harus selalu menjalin komunikasi. walaupun itu hanya sekedar menyapa. Tanpa komunikasi, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di luar sana. Selain itu, komunikasi mampu mempererat hubungan dan mempermudah akses terhadap sesama. Karena koneksi dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan.

6.Pesan yang kamu tunjukkan melebihi citra diri dapat menentukan bagaimana kamu akan diterima.
Bagaimana tingkah laku kita dihadapan orang lain akan membuat cerminan pribadi kita terpantul jelas di sana. Semakin baik dan menyenangkan pribadi kita, semakin besar penerimaan orang lain terhadap kita sehingga pergaulan akan semakin luas.

7.Kamu tidak bisa menghindari orang yang menyusahkan. Pelajari cara untuk bernegoisasi.
Kadang, kita tidak ingin berhadapan dengan seseorang yang begitu menjengkelkan dan menyebalkan karena sering menyusahkan kita. Tapi hal itu tidak mungkin dilakukan tersu-menerus bukan??apalagi jika orang itu adalah teman sejawat kita yang pasti secara berkala selalu bertemu atau berpapasan. Tidak perlu menghindarinya. Karena bukan orangnya yang menyusahkan, itu hanya sifatnya. Cobalah untuk berdamai dan bernegoisasi dengan dirimu sendiri untuk menerima keadaannya.

8.Rawat dan jaga dirimu sendiri. Itulah keseimbangan serta keselarasan di tempat kerja dan rumah.

nah, itulah sekedar tips-tips untuk kalian. Jika kalian punya tips tambahan atau ketidakpuasan terhadap kiat yang diberikan, saya dengan sangat meminta saran dan kritikannya

Senin, 18 Mei 2009

Math-LiCiouZ

Wah, apakah ada yang tahu kenapa saya bisa memberi judul begitu???Kalau ada, sungguh berarti dia orang yang benar-benar mencintai matematika. Kalau tidak? Maka saya akan memberitahu alasannya. Mari saya jelaskan sedikit.

Di dunia ini, banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa dan siswi dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Salah satu pelajaran itu adalah MATEMATIKA. Kita mengenal matematika jauh sebelum duduk di sekolah dasar. Tetapi hanya sekedar perkenalan akan angka-angkanya saja. Ketika memasuki masa sekolah, barulah kita akan mempelajari perhitungannya yaitu sekedar penambahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Jika kita menggali lebih dalam lagi, matematika terdiri dari berbagai sub-bahasan. Seperti aritmatika, geometri, kalkulus, aljabar dan masih banyak lagi. Kata orang, kalau mau sok idealis, tentu saja sub-bahasannya banyak.

Perhitungan menggunakan matematika sangat menguntungkan. Walaupun –kata teman saya- sin cos tan itu nggak bakalan ditanyakan waktu kita belanja di warung atau di pasar, matematika mempunyai tempat tersendiri. Misalnya kombinasi matematika dalam pertandingan voli dan baseball, geometri untuk arsitektur karena mengandung bangun dan ruang. Pun juga dalam statistik untuk sensus penduduk dan menghitung kerusakan hutan yang terjadi tiap tahun.
Selain itu, matematika mempermudah system perdagangan bahkan system pemerintahan. waktu kita belanja warung atau di mempunyai tempat misalnya kombinasi pertandingan voli geometri arsitektur karena mengandung bangun pun juga dalam statistik untuk= sensus penduduk dan menghitung kerusakan hutan yang terjadi tiap selain matematika mempermudah perdagangan bahkan system.

Meskipun tidak semua langsung dapat dihitung dengan matematika, setidaknya aspek cakupannya mampu menyentuh bidang-bidang tersebut. Sebut saja bidang Fisika, Kimia, Farmasi, Akuntansi, Kedokteran, Olahraga, bahkan kepolisian! (peng-kalkulasian waktu dan semacamnya. Kalau sulit dipahami, tonton ‘NUMB3RS’ di AXN setiap Rabu jam 9 malam. Seorang profesor sains, Charlie Eppes, hampir selalu membantu memecahkan kasus kakaknya di FBI dengan Matematika!) sehingga membuat pelajaran eksak ini patut digandrungi.Tetapi ironisnya, tidak sedikit yang membenci matematika (kalau tidak percaya tanyakan saja orang disampingmu apakah dia suka matematika. Dan terus terang saja, mahasiswa matematika sendiripun membencinya.. Haha!). kemungkinan hal ini disebabkan oleh tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Padahal kalau saja kita lebih mengenal pelajaran penuh angka ini, akan sangat besar gunanya bagi diri kita. Bukan masalah otak atau sebagainya melainkan kemauan yang keras untuk menjalaninya.Kalau sedikit pusing dan frustasi karena pelajaran ini, itu wajar dan sehat kok! Kadang orang cerdas saja bisa pusing menghadapinya karena soal yang dihadapinya terlalu jenuh pada soal dan penyelesaiannya yang panjaaang. Ck, ck.Yah, walaupun begitu…sungguh sangat disayangkan jika masih enggan ‘berdekatan’ dengan ajaran eksak yang satu ini. Karena matematika adalah kunci umum untuk semua bidang.

Uhm, semoga saja suatu saat nanti matematika akan lebih dihargai dan dinikmati oleh semua orang sebagai sologuru sains. Bukan malah dijauhi karena ‘tampang’nya yang menyeramkan. =)

Setuju bukan?!!

Rabu, 13 Mei 2009

Hanguko

Ehm,
belajar bahasa korea nggak sesulit yang dipikirkan selama ini. Tentu saja pendapat ini kukeluarkan setelah mempelajarinya sendiri di pusat studi Korea Unlam.
Pasti hanguko -bahasa korea- ini hanya dilihat dari sekedar tulisan dan pelafalannya. Padahal tidak sulit loh bagi yang suka drama korea. haha!
paling yang dirasa sulit hanya penghapalan arti dan maksudnya.

Tapi belajar hanguko ini masih jauh lebih mendingan daripada belajar bahasa jepang. Huruf-huruf hanguko lebih sedikit dibandingkan huruf-huruf Jepang yang terdiri dari hiragana dan katakana, apalagi Kanji yang tulisannya itu....aduhai ribetnya. Tapi bukan berarti aku nggak suka belajar bahasa Jepang juga (dulu sempat jadi mata pelajaran di SMA-ku, soale..).

Toh nggak ada salahnya mencoba lagi mempelajari bahasa lainnya yang lebih...apa ya??simple???
rasanya kata itu lebih cocok jika belajar hanguko dibandingkan dengan belajar bahasa jepang (Najha sensei maap, bukannya aku nggak mihak pelajaran bahasa engkau. hehe...)

memang sih, di pusko (pusat studi Korea) aku baru menapaki dasar 1 (dasar 3 tingkatan paling tinggi). kira-kira awal Juni nanti aku dan teman-teman di dasar 1 menghadapi final kenaikan tingkat ke dasar 2 (doakan aku yaw,;O)

dan di dasar 2 nanti (seandainya aku lulus...doain!) kami akan diajar oleh Jiye sonsengnim- panggilan hormat untuk guru- yang mana beliau adalah orang Korea asli.

masih bingung??baiklah akan aku bahas lebih jelas...
Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian di China.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa "isolat" . Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa "Altaik" . Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.
Sistem penulisan bahasa Korea yang asli disebut "Hangul" merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara "Sino-Korea (Hanja)" juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan "Hangul" , lebih dari 50% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari "Hanja" .
Huruf ini dikenalkan oleh "Raja Sejong" pada abad ke-15, dikenal sebagai "Hunmin Jeong eum". Namun istilah "Hangul" (atau tepatnya disebut "Hangeul" ) baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah "Hangeul" digunakan pun, "Hanja" masih tetap dipakai, sedang "Hangeul" dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak.
Namun pada perkembangannya, Hangeul makin banyak digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan "Hangeul" dan "Hanja" seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam "Hangeul".
Bahasa Korea pada dasarnya memiliki 'dialek-dialek' yang saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali 'dialek Pulau Jeju' yang dianggap paling aneh.