Rabu, 13 Mei 2009

Hanguko

Ehm,
belajar bahasa korea nggak sesulit yang dipikirkan selama ini. Tentu saja pendapat ini kukeluarkan setelah mempelajarinya sendiri di pusat studi Korea Unlam.
Pasti hanguko -bahasa korea- ini hanya dilihat dari sekedar tulisan dan pelafalannya. Padahal tidak sulit loh bagi yang suka drama korea. haha!
paling yang dirasa sulit hanya penghapalan arti dan maksudnya.

Tapi belajar hanguko ini masih jauh lebih mendingan daripada belajar bahasa jepang. Huruf-huruf hanguko lebih sedikit dibandingkan huruf-huruf Jepang yang terdiri dari hiragana dan katakana, apalagi Kanji yang tulisannya itu....aduhai ribetnya. Tapi bukan berarti aku nggak suka belajar bahasa Jepang juga (dulu sempat jadi mata pelajaran di SMA-ku, soale..).

Toh nggak ada salahnya mencoba lagi mempelajari bahasa lainnya yang lebih...apa ya??simple???
rasanya kata itu lebih cocok jika belajar hanguko dibandingkan dengan belajar bahasa jepang (Najha sensei maap, bukannya aku nggak mihak pelajaran bahasa engkau. hehe...)

memang sih, di pusko (pusat studi Korea) aku baru menapaki dasar 1 (dasar 3 tingkatan paling tinggi). kira-kira awal Juni nanti aku dan teman-teman di dasar 1 menghadapi final kenaikan tingkat ke dasar 2 (doakan aku yaw,;O)

dan di dasar 2 nanti (seandainya aku lulus...doain!) kami akan diajar oleh Jiye sonsengnim- panggilan hormat untuk guru- yang mana beliau adalah orang Korea asli.

masih bingung??baiklah akan aku bahas lebih jelas...
Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian di China.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa "isolat" . Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa "Altaik" . Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.
Sistem penulisan bahasa Korea yang asli disebut "Hangul" merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara "Sino-Korea (Hanja)" juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan "Hangul" , lebih dari 50% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari "Hanja" .
Huruf ini dikenalkan oleh "Raja Sejong" pada abad ke-15, dikenal sebagai "Hunmin Jeong eum". Namun istilah "Hangul" (atau tepatnya disebut "Hangeul" ) baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah "Hangeul" digunakan pun, "Hanja" masih tetap dipakai, sedang "Hangeul" dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak.
Namun pada perkembangannya, Hangeul makin banyak digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan "Hangeul" dan "Hanja" seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam "Hangeul".
Bahasa Korea pada dasarnya memiliki 'dialek-dialek' yang saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali 'dialek Pulau Jeju' yang dianggap paling aneh.


0 komentar:

Posting Komentar